Tinjauan Sejarah: Politik Global Indonesia di Era Kolonial
Kisah Indonesia di panggung politik global dimulai pada era kolonial. Saat itu, Indonesia hanyalah boneka di tangan kekuatan kolonial Belanda. Profesor Sejarah Universitas Indonesia, Azyumardi Azra, mengungkapkan, "Indonesia tidak memiliki otonomi untuk menentukan arah politik dan ekonomi sendiri. Belanda lah yang memegang kendali penuh." Indonesia hanya menjadi pengekspor bahan mentah dan konsumen produk jadi Belanda.
Selanjutnya, Analisis Politik Global Indonesia di Era Pasca-Kolonial
Pada era pasca-kolonial, suasana berubah. Indonesia mendapat suara di panggung internasional. Seperti kata Dr. Rizal Sukma, Direktur Centre for Strategic and International Studies, "Indonesia memulai perjalanan politik globalnya dengan semangat anti-kolonial dan non-blok". Indonesia berperan aktif dalam pembentukan Gerakan Non-Blok dan Konferensi Asia-Afrika. Jadi, Indonesia bukan lagi objek, melainkan subjek dalam politik global.
Pada era reformasi, Indonesia menjalankan politik bebas aktif. Negara ini berusaha menjalin hubungan baik dengan semua negara, tanpa memihak ke blok tertentu. Ini terbukti dengan Indonesia yang menjadi anggota aktif dalam berbagai organisasi internasional, seperti ASEAN, APEC, dan G20.
Namun, ada tantangan dalam politik global Indonesia. Menurut Dr. Dino Patti Djalal, mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, "Indonesia harus berjuang melawan ketidakseimbangan kekuatan di arena internasional". Negara ini harus bisa melindungi kepentingan nasionalnya, sambil menjaga hubungan baik dengan negara lain.
Pada era digital saat ini, Indonesia juga harus bisa memanfaatkan teknologi. Dr. Yanuar Nugroho, Kepala Staf Kepresidenan, mengatakan, "Indonesia perlu membangun diplomasi digital untuk menghadapi tantangan baru di era digital". Negara ini harus bisa beradaptasi dengan perubahan zaman.
Dalam hal ini, Indonesia telah melakukan sejumlah langkah. Salah satunya dengan peluncuran "diplomasi kopi" oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Inovasi ini bertujuan untuk mempromosikan produk Indonesia ke pasar global.
Maka, Indonesia harus terus berinovasi dan beradaptasi. Negara ini harus mampu memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan di arena politik global. Pada akhirnya, Indonesia harus bisa membangun posisinya sebagai negara yang berdaulat, mandiri, dan dihormati di panggung internasional.