INFORMASI SEPUTAR POLITIK DI DUNIA INFORMASI SEPUTAR POLITIK DI DUNIA Analisis Proses dan Tantangan Politik Kesetaraan Gender di Indonesia

Analisis Proses dan Tantangan Politik Kesetaraan Gender di Indonesia

1. Pemahaman Mendalam tentang Proses Politik Kesetaraan Gender di Indonesia

Proses politik kesetaraan gender di Indonesia adalah tantangan dan perjuangan panjang. Menurut Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, peneliti senior di Indonesian Conference on Religion and Peace, "Kesetaraan gender berarti mengakui dan memperlakukan semua individu sebagai manusia yang memiliki hak dan kewajiban yang sama, tanpa memandang jenis kelamin."

Momentum Reformasi 1998 membuka pintu bagi gerakan kesetaraan gender, dengan UU No. 7/1984 tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita (CEDAW). Semakin banyak partai politik yang menincludekan isu ini dalam agenda mereka. Akan tetapi, praktek di lapangan menunjukkan jalinan yang belum sempurna antara wacana dan realita.

2. Mengungkap Tantangan dan Hambatan dalam Penerapan Kesetaraan Gender di Indonesia

Tantangan dalam mewujudkan kesetaraan gender di Indonesia cukup kompleks. Pertama, adanya resistensi dari beberapa kelompok yang masih melekat pada pemahaman patriarkis. "Pandangan yang menganggap wanita sebagai makhluk kedua masih cukup kuat di masyarakat," kata Dr. Dewi Candraningrum, peneliti gender dari Universitas Sebelas Maret.

Kedua, masih rendahnya partisipasi perempuan dalam kancah politik. Meski undang-undang mensyaratkan minimal 30% perempuan dalam struktur kepemimpinan partai, kenyataan di lapangan masih jauh dari ide tersebut.

Terakhir, belum optimalnya peran pemerintah dalam mendorong kesetaraan gender. Menurut Dra. Aida Vitayala S. Hubeis, M.Agr. Sc., dosen di IPB University, "Peran pemerintah sangat penting dalam mendorong kesetaraan gender, baik dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan."

Membangun kesadaran kolektif akan pentingnya kesetaraan gender dalam pembangunan merupakan langkah awal dalam mengatasi tantangan ini. Kesadaran ini harus dibudayakan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari rumah tangga, pendidikan, pekerjaan, hingga politik.

Secara kesimpulan, perjuangan untuk mencapai kesetaraan gender di Indonesia masih panjang dan membutuhkan dukungan dari semua pihak. Meski tantangannya besar, harapan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih egaliter harus terus dipupuk dan diupayakan.

Related Post