INFORMASI SEPUTAR POLITIK DI DUNIA INFORMASI SEPUTAR POLITIK DI DUNIA Demokrasi vs Otoritarianisme: Alasan Meningkatnya Sistem Otoriter

Demokrasi vs Otoritarianisme: Alasan Meningkatnya Sistem Otoriter

Mengenal Lebih Dekat: Demokrasi vs Otoritarianisme

Demokrasi dan otoritarianisme mewakili dua jenis sistem pemerintahan yang sangat berbeda. Demokrasi, yang berasal dari kata Yunani "demos" (rakyat) dan "kratos" (kekuasaan), berarti kekuasaan ada di tangan rakyat. Sebaliknya, otoritarianisme menempatkan kekuasaan pada individu atau kelompok yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat. Menurut Dr. Suryanto, seorang peneliti politik dari Universitas Gadjah Mada, "Perbedaan paling mencolok antara keduanya adalah sejauh mana rakyat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan politik".

Transisi dan Alasan Meningkatnya Sistem Otoriter di Indonesia

Meski Indonesia telah lama berkomitmen pada demokrasi, ada kecenderungan meningkatnya sistem otoriter dalam beberapa tahun terakhir. Ini tidak terjadi begitu saja, melainkan merupakan hasil dari berbagai faktor. Pertama, adanya ketidakpuasan publik terhadap kinerja demokrasi. Menurut survei dari Rumah Pemilu, banyak masyarakat yang merasa kehidupan mereka lebih baik di bawah pemerintahan otoriter, karena lebih efisien dan mampu menjamin stabilitas.

Kedua, eskalasi polarisasi politik. Dr. Hendro Prasetyo dari Institut Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia menjelaskan, "Polarisasi politik yang tinggi dapat memicu permintaan publik untuk pemimpin yang kuat dan tegas, yang seringkali berpotensi menjadi otoriter".

Terakhir, manipulasi informasi dan penyebaran hoaks juga berperan dalam meningkatnya popularitas sistem otoriter. "Hoaks dan manipulasi informasi dapat mempengaruhi persepsi publik tentang realitas sosial dan politik, termasuk soal sistem pemerintahan yang dianggap paling efektif," kata Dr. Bima Arya, seorang ahli komunikasi politik dari Universitas Paramadina.

Namun, perlu diingat bahwa demokrasi, meski memiliki kelemahannya, tetap menjadi sistem pemerintahan yang dianggap paling mampu menjamin hak dan kebebasan individu. Selain itu, transisi ke sistem otoriter juga bukan tanpa risiko. Seperti yang ditunjukkan oleh sejarah, otoritarianisme cenderung mengarah ke penindasan dan penyalahgunaan kekuasaan. Sebagai bangsa yang pernah merasakan pahitnya kehidupan di bawah rezim otoriter, kita harus berhati-hati dalam membaca arus politik dan memastikan bahwa kebebasan dan hak kita sebagai warga negara tetap dilindungi.

Related Post