INFORMASI SEPUTAR POLITIK DI DUNIA INFORMASI SEPUTAR POLITIK DI DUNIA Impak Isu Gender terhadap Kebijakan Global di Indonesia

Impak Isu Gender terhadap Kebijakan Global di Indonesia

Mengenal Lebih Dekat Isu Gender dalam Kebijakan Global

Isu gender bukanlah hal baru dalam diskusi global. Menurut Prof. Dr. Titi Anggraini, pakar Gender Studies dari Universitas Indonesia, "Pertanyaan gender muncul sebagai usaha untuk mencerminkan kesetaraan dan keadilan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk di dalam kebijakan global." Fenomena ini tidak hanya berlaku di pasar global, tetapi juga merambah bidang-bidang lain seperti politik, ekonomi, dan sosial.

Isu gender dalam kebijakan global mengambil bentuk berbagai kebijakan dan deklarasi yang ditujukan untuk mempromosikan kesetaraan gender, baik itu melalui perlindungan hukum, pembangunan ekonomi, atau peluang pendidikan. Seperti yang dikatakan oleh Anggraini, "Prinsip dasar dari isu gender adalah bahwa setiap individu, tanpa memandang jenis kelaminnya, berhak mendapatkan peluang dan perlakuan yang sama."

Dampak Konkret Isu Gender terhadap Kebijakan Global di Indonesia

Indonesia, sebagai bagian dari masyarakat global, tak bisa lepas dari isu gender. Sebagai buktinya, banyak kebijakan dan regulasi yang dibuat di Indonesia yang berusaha mewujudkan kesetaraan gender. Misalnya, Undang-Undang No. 7 tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita (CEDAW).

Namun, kenyataan di lapangan masih jauh dari ideal. Banyak tantangan yang dihadapi, mulai dari budaya patriarkis hingga tingginya angka kekerasan terhadap perempuan. "Penerapan kebijakan kesetaraan gender di Indonesia masih menghadapi banyak hambatan," ungkap Anggraini.

Sebagai contoh, meskipun Indonesia telah meratifikasi CEDAW, masih banyak kasus diskriminasi gender yang terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa isu gender memiliki dampak yang sangat konkret dalam kebijakan di Indonesia, dan bahwa ada kesenjangan antara kebijakan dan implementasinya.

Namun, meski tantangan masih ada, bukan berarti upaya untuk mencapai kesetaraan gender harus berhenti. Sebaliknya, dampak konkret isu gender ini harus menjadi dorongan bagi Indonesia untuk terus berusaha menciptakan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender. Untuk mencapai hal ini, diperlukan komitmen dan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat sipil.

Dalam konteks ini, Anggraini menambahkan, "Perlu adanya pemahaman yang lebih baik tentang isu gender dan bagaimana hal ini berdampak pada kebijakan. Dengan demikian, kita dapat menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan adil."

Related Post